KLIK !!!
STRIKE BOLA -- Tidak kurang 1500 warga Desa Kunjang, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, Jawa Timur berkumpul di lapangan setempat dan beramai-ramai menyaksikan pertandingan " Bola Kasti " antara pemuda kampung dengan para Waria Kabupaten Kediri. Hanya dengan tiket dua ribu mereka dapat menikmati hiburan kasti pertandingan melawan para waria yang tergabung dalam " Perwaka " (Persatuan Waria Kabupaten Kediri).
Permainan Bola Kasti kini banyak di minati warga di desa-desa wilayah Kabupateb Kediri. Baik para ibu rumah tangga dan para remaja putri yang mencari kegiatan di sore hari sambil berolahraga. Selain untuk mencari hiburan dan berolahraga, bola kasti tergolong olahraga dengan biaya murah. Dengan hanya bermodal sebuah bola seharga dua ribu saja beserta pemukul, olahraga ini sudah dapat di mainkan oleh sekitar 24 orang pemain.
Kini mulai banyak klub - klub dari desa tetangga bermain bersama dalam pertandingan persahabatan. Hampir seminggu tiga kali mereka mengadakan pertandingan dengan klub bola kasti daerah lain. Selain menghibur diri mereka melatih keterampilan, memukul, menghindar, dan berlari. Lain lagi dengan pertadingan kali ini, bola kasti tidak dimainkan oleh ibu-ibu atau remaja putri, melainkan akan melawan remaja putra yang tangguh-tangguh dari warga setempat yang akan berhadapan dengan para waria.
Para waria ini pada umumnya mereka di kontrak atau dibayar sekali main, hampir Rp. 500 ribu untuk 12 orang pemain. Namun pihak panitia tidak jarang harus menyediakan rokok dan makanan kotak untuk mereka.
Permainan Bola Kasti kini banyak di minati warga di desa-desa wilayah Kabupateb Kediri. Baik para ibu rumah tangga dan para remaja putri yang mencari kegiatan di sore hari sambil berolahraga. Selain untuk mencari hiburan dan berolahraga, bola kasti tergolong olahraga dengan biaya murah. Dengan hanya bermodal sebuah bola seharga dua ribu saja beserta pemukul, olahraga ini sudah dapat di mainkan oleh sekitar 24 orang pemain.
Kini mulai banyak klub - klub dari desa tetangga bermain bersama dalam pertandingan persahabatan. Hampir seminggu tiga kali mereka mengadakan pertandingan dengan klub bola kasti daerah lain. Selain menghibur diri mereka melatih keterampilan, memukul, menghindar, dan berlari. Lain lagi dengan pertadingan kali ini, bola kasti tidak dimainkan oleh ibu-ibu atau remaja putri, melainkan akan melawan remaja putra yang tangguh-tangguh dari warga setempat yang akan berhadapan dengan para waria.
Para waria ini pada umumnya mereka di kontrak atau dibayar sekali main, hampir Rp. 500 ribu untuk 12 orang pemain. Namun pihak panitia tidak jarang harus menyediakan rokok dan makanan kotak untuk mereka.
