KLIK !!!
Madrid - Jose Mourinho mengungkapkan bahwa dirinya hampir menjadi pelatih timnas Inggris pada empat tahun lalu. Namun, tawaran itu ditolaknya karena Mou lebih suka melatih klub.
Ketika itu Inggris baru saja memecat Steve McClaren setelah gagal meloloskan 'Tiga Singa' ke Piala Eropa 2008. Mourinho, yang sukses bersama Chelsea, disebut-sebut dibidik sebagai suksesornya.
STRIKE BOLA -- Akan tetapi, pada akhirnya Asosiasi Sepakbola Inggris (FA) menunjuk Fabio Capello untuk menempati pos manajer di awal 2008.
"Saya hampir menjadi pelatih Inggris saat itu," ungkap pria yang baru saja membawa Real Madrid juara liga itu kepada Harian ABC yang dikutip oleh Guardian.
"Saya memikirkannya dengan hati-hati dan aku memutuskan tidak karena saya tahu bahwa dalam dua bulan hidup saya akan menderita," sambung Mourinho.
"Menjadi pelatih tim nasional bukan kehidupan yang tepat untuk saya untuk saat ini, dengan memainkan pertandingan sebulan sekali, lalu menunggu dua tahun untuk kompetisi yang serius," imbuh dia.
Kini, bersama Madrid spekulasi mengenai kepergian Mourinho tak jarang muncul. Namun, hal itu kembali dibantah karena dia sudah merasa nyaman di ibukota Spanyol tersebut.
"Saya dan keluarga merasa senang karena kami sekarang memiliki hidup yang stabil dan tidak seperti dulu dimana setiap dua atau tiga tahun kami berpindah rumah," lanjut pemilik julukan The Special One itu.
"Kami senang terus di Madrid. Saya membutuhkan Real Madrid agar karier saya menjadi lengkap," tutup dia.
sumber : sport.detik
Ketika itu Inggris baru saja memecat Steve McClaren setelah gagal meloloskan 'Tiga Singa' ke Piala Eropa 2008. Mourinho, yang sukses bersama Chelsea, disebut-sebut dibidik sebagai suksesornya.
STRIKE BOLA -- Akan tetapi, pada akhirnya Asosiasi Sepakbola Inggris (FA) menunjuk Fabio Capello untuk menempati pos manajer di awal 2008.
"Saya hampir menjadi pelatih Inggris saat itu," ungkap pria yang baru saja membawa Real Madrid juara liga itu kepada Harian ABC yang dikutip oleh Guardian.
"Saya memikirkannya dengan hati-hati dan aku memutuskan tidak karena saya tahu bahwa dalam dua bulan hidup saya akan menderita," sambung Mourinho.
"Menjadi pelatih tim nasional bukan kehidupan yang tepat untuk saya untuk saat ini, dengan memainkan pertandingan sebulan sekali, lalu menunggu dua tahun untuk kompetisi yang serius," imbuh dia.
Kini, bersama Madrid spekulasi mengenai kepergian Mourinho tak jarang muncul. Namun, hal itu kembali dibantah karena dia sudah merasa nyaman di ibukota Spanyol tersebut.
"Saya dan keluarga merasa senang karena kami sekarang memiliki hidup yang stabil dan tidak seperti dulu dimana setiap dua atau tiga tahun kami berpindah rumah," lanjut pemilik julukan The Special One itu.
"Kami senang terus di Madrid. Saya membutuhkan Real Madrid agar karier saya menjadi lengkap," tutup dia.
sumber : sport.detik
